www.compasiana.com |
Aku pikir rokok
itu menarik. Dan bisa kupastikan aku sudah benar-benar memikirkannya. Asal
kalian tahu rokoklah satu-satunya teman yang menenangkan lelaki galau, seperti aku, di saat sahabat tak mampu menenangkannya. Rokok
satu-satunya teman yang mampu membahagiakan kita di saat kebahagiaan dunia sudah
sirna dari hidup.
Rokok juga yang menjadi satu-satunya pendengar setia, saat kita ingin berbincang tentang alam, tentang cinta, tentang kebobrokan negeri ini.
Tak jarang rokok juga menjadi
kawan setia yang memberi semangat untuk
mempertahankan idealisme hidup yang penuh keseragaman.Rokok juga yang menjadi satu-satunya pendengar setia, saat kita ingin berbincang tentang alam, tentang cinta, tentang kebobrokan negeri ini.
Tak jarang rokok juga menjadi
Alangkah
indahnya dunia ini jika rokok hadir di antara kopi dan selembar puisi.
Alangkah merdunya dunia ini jika rokok hadir di antara ritme melodi.
Seniman, sastrawan, pekerja keras yang membutuhkan konsentrasi tinggi sangat mengakui
(tanpa pengakuan) bahwa rokok menjadi sumber inpsirasi sekaligus kawan berkaryanya.
Seperti hari ini, aku benar-benar muak dengan seisi dunia. Bukan bermaksud menghujat tuhan akan segala yang Ia ciptakan. Hanya sedikit merasa heran mengapa bisa semua terjadi dan datang menghampiri kemanapun aku pergi.
Alangkah merdunya dunia ini jika rokok hadir di antara ritme melodi.
Seniman, sastrawan, pekerja keras yang membutuhkan konsentrasi tinggi sangat mengakui
(tanpa pengakuan) bahwa rokok menjadi sumber inpsirasi sekaligus kawan berkaryanya.
Seperti hari ini, aku benar-benar muak dengan seisi dunia. Bukan bermaksud menghujat tuhan akan segala yang Ia ciptakan. Hanya sedikit merasa heran mengapa bisa semua terjadi dan datang menghampiri kemanapun aku pergi.
Seperti
hari-hari sebelumnya, di bulan kedua, aku masih memikirkan tentang jalanku.
Kadang kala aku berpikir mengenai jalan hidup yang aku pilih. Dan tak jarang aku
juga berpikir jalan hidup yang orang-orang di sekitarku pilih.
Apakah aku salah dengan semua ini mencoba berdiri di atas gempuran topan keseragaman?
Apakah aku salah mencoba menantang badai hidup yang datang silih berganti?
Hidup yang selalu begitu, membuat kujemu.
Manusia-manusia sepertiku memang tak layak hidup bahagia. Kesengsaraan dan keterasingan menjadi dua kawan akrab.
Sedikit nasehat buatmu, kawan, jika kau tak kuat dengan kesendirian, kesunyian hidup dan keterasingan jangan sekali-kali memilih menjadi manusia yang bertahan dengan idealisme sepertiku ini. Karena dunia ini akan sulit untuk kita relakan begitu saja keindahannya.
Apakah aku salah dengan semua ini mencoba berdiri di atas gempuran topan keseragaman?
Apakah aku salah mencoba menantang badai hidup yang datang silih berganti?
Hidup yang selalu begitu, membuat kujemu.
Manusia-manusia sepertiku memang tak layak hidup bahagia. Kesengsaraan dan keterasingan menjadi dua kawan akrab.
Sedikit nasehat buatmu, kawan, jika kau tak kuat dengan kesendirian, kesunyian hidup dan keterasingan jangan sekali-kali memilih menjadi manusia yang bertahan dengan idealisme sepertiku ini. Karena dunia ini akan sulit untuk kita relakan begitu saja keindahannya.
Memang hidup tak
seindah rokok.
Ia begitu jujur berbicara tentang kebusukkannya. Ia begitu jujur dengan segala akibat buruk berkawan dengannya meski ia juga butuh manusia seperti kita sebagai kawan dan juga sahabat yang ia tikam dengan senyuman.
Ia begitu jujur berbicara tentang kebusukkannya. Ia begitu jujur dengan segala akibat buruk berkawan dengannya meski ia juga butuh manusia seperti kita sebagai kawan dan juga sahabat yang ia tikam dengan senyuman.
0 Komentar:
Posting Komentar